0
0
SOPPENG (SULSEL) –www.sulawesiekspress.com, Satuan Polisi Pamong Praja (SAT POL PP) Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan Operasional khususnya di bidang Trantib masih dinilai sangat minim, bahkan dianggap tak mampu memenuhi kebutuhan anggota saat bertugas,hal ini disampaikan oleh Ketua LSM Lidik Soppeng Gasali,SH,Senin (28/10/2019).
Menurut Gasali, sangat disayangkan jika Sat Pol PP yang bekerja selama 24 jam saat melakulan Patroli harus diberikan uang operasional sebanyak Rp20 ribu saja, sementara mereka harus menggunakan kendaraan pribadi mereka,ucap Gasali saat ditemui sejumlah awak media disalah satu Warkop di Kota Soppeng.
Hal ini dinilainya hanya setara dua bungkus nasi kuning porsi kecil, sementara mereka bekerja untuk menjaga ketertiban umum masyarakat dan penegakan Perda diwilayah Kabupaten Soppeng,
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Soppeng eksis melaksanakan Patroli setiap malam di beberapa lokasi.
Lanjut kata Gasali,bukan saja masalah makan minumnya sebesar Rp.20.000.Mereka melaksanakan tugas dengan kendaraan peribadi dan tanpa uang operasional.
Terkait Dua Puluh Ribu Rupiah Perhari, Dana Ops Sat Pop PP Soppeng, Andi Surahman Kasat Pol PP mengatakan, Dia dapat uang penjagaan Rp. 1 juta satu bulan, itupun cuma 10 hari masuk patroli,”katanya melalui Via WhattShapp.
Sementara yang Rp.20 ribu itu hanya untuk snack/makan ketika dia bertugas dan untuk kendaraan pribadi mereka yang dipakai, Andi Surahman menjelaskan bahwa tidak dapat memang Bahan Bakar Minyak (BBM) karena tidak mempertanggungjawabkan kendaraan dinas,kami siapkan mobil Dalmas bilamana diperlukan,jelas Andi Surahman.
Dikatakannya, mereka itu adalah tenaga kontrak, bukan honorer apalagi ASN !, yang namanya tenaga kontrak ya, tugasnya tergantung kontraknya dalam bentuk surat tugas, kalau ST nya patroli ya patroli, kami ngasih 1jt /10 kali patroli, ini lumayan tinggi dibandingkan daerah lain di Provinsi Sulawesi (Sulsel), tutup Andi Surahman.
Publizher/Redaksi : Andi Jumawi
