Menengok Kondisi Pusat Pertokoan pertama dan satu-satunya di kota soppeng yang semakin memprihatikan

Daerah, Ekonomi1627 Dilihat
0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

SOPPENG,SULSEL – sulawesiekspress.com

Pusat Pertokoan atau yang sering disebut PUSPER oleh kebanyakan masyarakat Soppeng, mungkin adalah salah satu bangunan paling ikonik dikota kelelawar ini. Hampir semua orang dikota ini pasti tahu mengenai pusat pertokoan legendaris ini.

Terletak ditengah tengah kota, pusat pertokoan pertama dan satu satunya di kota Soppeng ini masih menjadi salah satu tempat utama dalam proses perdagangan. Dibangun sejak tahun 1997 dengan menghabiskan dana sekitar Rp 1,6 miliar kondisi bangunan berlantai tiga ini kini dalam kondisi yang memprihatinkan.

Beberapa sudut bangunan nampak kusam dan kotor bahkan lumut lumut hijau pun sudah menjadi penghias dinding dibeberapa bagian bangunan.

Namun yang menjadi legenda tersendiri dari pusat pertokoan ini adalah WC yang berbau busuk dan jambang yang tersumbat. Bahkan melintas di sekitaran toilet sambil menutup hidung adalah sesuatu yang wajib dilakukan karena jika tidak maka aroma busuk dan menjijikan pasti akan membuat penciuman anda menjadi terganggu.

Namun uniknya walaupun sarana dan prasarananya tidak memadai, namun jumlah pengusaha yang membuka tokonya di pusper masih terbilang cukup banyak, terbukti dengan masih banyaknya stan toko yang tetap buka sampai saat ini.

Wakil bupati soppeng Supriansa, ketika dimintai tanggapanya ,sabtu (28/10) , mengenai kondisi pusper saat ini pun sangat menyayangkan dan berharap adanya sentuhan baru pada pusat pertokoan kebanggan kota Soppeng ini.

“Saat ini pembeli juga sudah enggan ke pusper, entah karena jualan sudah tidak ramai atau karena tidak ada perubahan suasana disana, sehingga pembeli sekarang lebih suka ke Wajo atau ke Makassar membeli kebutuhan sekunder atau kebutuhan tambahannya”

“Jadi saya setuju jika pusper ini mau di renovasi tapi pertanyaannya adalah apa semua penjual di dalam pusper setuju untuk tinggalkan tempatnya? Ini yang perlu di jawab dulu, jadi Saya kira membahas soal pusper ini perlu duduk bersama banyak pihak, baru kita bisa bicarakan renovasinya sebelum melangkah lebih jauh” ungkapnya.

Laporan : Idham Azhari

Editor : Andi Jumawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %