SOPPENG,SULSEL – www.sulawesiekspress.com
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Berasal dari bahasa Sangsekerta phala-wan yang berarti adalah orang yang dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, Negara dan agama.
Sementara itu jika Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 33 tahun 1964 tentang penetapan, penghargaan, dan pembinaan terhadap pahlawan Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan pahlawan dalam peraturan itu adalah pertama, Warga Negara Republik Indonesia yang gugur atau tewas atau meninggal dunia akibat tindak kepahlawanannya yang cukup mempunyai mutu dan nilai jasa penjuangan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela Negara dan bangsa.Kedua, Warga Negara Republik Indonesia yang masih diridhai dalam keadaan hidup sesudah melakukan tindak kepahlawanannya yang cukup membuktikan jasa pengorbanan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela Negara dan bangsa dan dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu tindak atau perbuatan yang menyebabkan menjadi cacat nilai perjuangan karenanya.
Jika anda membaca keseluruhan kalimat diatas dan anda bisa memahami maksud dan artinya, maka sebagai penulis saya akui bahwa anda pastilah orang yang sangat pintar dan memiliki tingkat kesabaran diatas rata rata.
Karena jujur, bagi penulis sendiri yang memiliki kemampuan otak terbatas dan tingkat kesabaran di bawah rata-rata, berat dan rumit adalah dua kata yang bisa menggambarkan pengertian dari kumpulan kalimat diatas bahkan setelah membaca berulang kalipun,sampai sekarang penulis masih tak mengerti. Jadi agar lebih mudah mungkin kita harus menggunakan definisi lain terkait Pahlawan ini.
Pandji Pragiwaksono seorang tokoh stand up comedy di Indonesia, dalam sebuah acara komedi sempat mengutarakan definisi pahlawan menurut dia sendiri yang mungkin bisa menjadi acuan kita.
“Definisi Pahlawan untuk saya adalah orang yang bersedia mengurangi kenyamanannya, supaya orang lain hidupnya bisa lebih nyaman, contoh misalnya mobil saya mogok jam 2 pagi,saya nggak tahu apa yang mesti saya lakukan, saya telepon teman saya yang jago perbaiki mobil, kalau teman saya ini bangun dari tidurnya jam 2 pagi, mendatangi saya dan menolong saya, teman saya ini baru saja mengorbankan kenyamananya supaya saya juga bisa lebih nyaman. Menurut saya itu adalah Pahlawan” urai Pandji Pragiwaksono.
Menarik menyimak penjelasan Pandji terkait definisi Pahlawan ini, walaupun memang definisi Pahlawan yang dimaksud di sini bukanlah Pahlawan yang seperti era dulu yang harus mengangkat bambu runcing dan senjata namun Pahlawan menurut Pandji untuk era sekarang ini tetaplah menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santai, membuat kita bisa lebih memahami definisi Pahlawan dari arti yang lain.
Orang yang bersedia mengurangi kenyamananya, supaya orang lain hidupnya bisa lebih nyaman. Jika definisi seperti ini yang kita mau ambil, maka pertanyaanya adalah, masih adakah Pahlawan seperti ini di Soppeng ?, pasti ada, karena masih ada orang tua dan teman yang selalu bersedia membantu, namun pertanyaannya akan menjadi lebih sulit jika itu ditujukan untuk pejabat pejabat kita. Masih adakah pejabat yang bisa menjadi Pahlawan seperti ini di Soppeng?
Entahlah, karena sebagaimana yang kita ketahui, sekarang ini semua urusan itu ujung ujungnya selalu di akhiri dengan uang alias duit’, mulai dari pejabat berkantor AC sampai dengan pekerja berkantor terbuka pun tahu proses “simbiosis mutualisme”ini. Semua memiliki kepentingannya masing-masing dan pada akhirnya uang akan selalu menjadi ending ceritanya.
Jadi memang wajar jika urusan uang ini menjadi suatu persoalan yang sudah tidak bisa di ganggu gugat apalagi bagi para pejabat pejabat kita. Bahkan istilah “ada uang abang di sayang,tak ada uang abang ditendang” pun bukan hanya sebatas penggalan lirik lagu dangdut saja. Karena itu memang sudah mendarah daging di budaya kita sendiri. Maka jangan heran jika mengharapkan pejabat yang tetap bekerja maksimal melayani masyarakat walaupun dengan gaji yang tidak seberapa adalah sesuatu yang langka ditemukan layaknya bermimpi menemukan pantai pasir putih di kota Soppeng ini.
Jadi memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Jumat 10 November 2017, maka tidak ada salahnya jika kita kembali menanyakan siapa kira-kira pejabat yang bisa menjadi pahlawan kita sekarang ini?, Siapa Kesatria berkuda yang akan kita kenang itu?. Karena sejujurnya yang kita butuhkan sekarang ini bukanlah Pahlawan- Pahlawan super yang menguasai seratus jurus ataupun seribu gaya, yang kita butuhkan saat ini hanyalah pahlawan sederhana yang bersedia mengurangi kenyamanannya agar kita warga Soppeng bisa lebih nyaman kedepanya, itu saja.
Selamat Hari Pahlawan!!
Penulis : Idham Azhari
REDAKSI