0
0
SOPPENG,Sul-Sel – www.sulawesiekspress.com
Kabupaten Soppeng akhirnya berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten Sehat 2017 dari Kementerian Kesehatan RI.
Pemberian penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat ini rencananya akan diterima langsung oleh Bupati Soppeng H.A Kaswadi Razak di Jakarta, Selasa besok, (28/11/17).
Dari informasi yang berhasil dihimpun www.sulawesiekspress.com, banyak indikator yang harus dipenuhi untuk menerima penghargaan ini, dan karena itu Irfan Jaya salah seorang warga yang di mintai tanggapanyapun mempertanyakan kepantasan tersebut.
Pantaskah penghargaan tersebut diberikan jika melihat kondisi kabupaten yang ada saat ini?
Sejumlah tokoh masyarakat yang dimintai tanggapanya,Senin (25/11) memberikan beberapa pendapatanya.
Edy Winandy Rauf, S.IP Ketua DPD PSI Kabupaten Soppeng dalam tanggapannya mengakui bahwa penghargaan yang didapat oleh kabupaten Soppeng ini memang sangatlah wajar didapat.
“Berkat Kerja Keras, Kerja Cerdas & Kerja Sama Semua Pihak dibawah arahan Bupati Soppeng, saya pikir penghargaan ini memang sangat wajar” ungkapnya.
Namun menurut Edy, hasil ini harusnya bisa menjadi tantangan agar lebih baik kedepannya.
“Walaupun prestasi ini patut di syukuri tapi saya berharap semoga dengan hasil Ini tidak membuat kinerja tim Forum Kota Sehat berpuas diri, namun justru terus berupaya menjaga bahkan harus lebih ditingkatkan lagi” katanya.
Serupa tapi tak sama, Ketua DPC Partai Garuda Taswin ketika dimintai pendapatnya juga menguraikan pendapatnya.
“Kalo tim penilai sudah melakukan verifikasi dilapangan dengan syarat yang telah ditentukan dan telah memenuhi syarat, ya saya kira itu mutlak mendapatkan penghargaan, dan terkait pantas atau tidak pantasnya saya pikir kita tidak bisa menentukan karena pasti banyak ukuran dan parameter yang menjadi acuan” kata Taswin.
Sementara itu Lurah Lemba, Marzuki,SE., M.Si dalam penuturannya juga beranggapan bahwa penghargaan ini memang sudah pantas diberikan kepada kabupaten Soppeng karena beberapa tatanan yang menjadi penilaian sudah baik dalam pengelolaan.
“Memang pantas apalagi penilaian Kabupaten Sehat memang dilihat dari beberapa tatanan dan itu semua sudah di kunjungi langsung oleh tim evaluasi dari Kementerian Kesehatan contohnya, tatanan kehidupan sosial sehat yang di tinjau adalah keberadaan panti asuhan Ujung yang memang bagus pengelolaannya, kemudian pariwisata sehat yg di kunjungi adalah Villa Yuliana, dan tatanan tatanan lain yang diambil sampelnya”ungkapnya.
Menurut Marzuki penilaian Kabupaten sehat memang beda dengan Adipura karena Adipura lebih menitik beratkan pada kebersihan, penghijauan dan pengelolaan sampah.
“Kalau kabupaten sehat itu yang dievaluasi adalah semua tatanan kehidupan harus sehat dan tidak membahayakan kehidupan” jelasnya.
Laporan : Idham Azhari
Editor : Andi Jumawi
