Yayasan Pendidikan Cerdas Bangsa Kabupaten Konawe Utara (SLB Wanggudu) Butuh Perhatian Pemerintah

0 0
Read Time:3 Minute, 23 Second

Konut,Sultra-www.sulawesiekspress.com

Yayasan Pendidikan Cerdas Bangsa (YPCB) kabupaten Konawe Utara (Konut) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dirintis oleh Ir.Saiful,MM sejak tahun 2010 hingga sekarang masih minim sarana dan prasarana pendidikan, sehingga sangat di butuhkan perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah pusat.

“Sejak tahun 2010, SLB Wanggudu ini saya rintis, dengan berbagai kendala telah saya lalui, baik masalah lokasi tempat berdirinya sekolah hingga masalah penyediaan sarana dan prasarana pendidikan,”kata Ir.Saiful,MM saat di temui di kantor SLB Wanggudu,(30/12/17)

Menurut pendiri SLB Wanggudu (Saiful) SLB Wanggudu ini sudah tiga kali berpindah tempat, pertama di Desa Wunduhaka berpindah ke Kelurahan Wanggudu karena lokasi sekolah bermasalah.Setelah di Wanggudu berpindah lagi ke Desa Walasolo karena lokasi di Wanggudu tidak memungkinkan dan sempit.

“Sekolah ini sudah tiga kali pindah, pertama di desa Wunduhaka, kita pindahkan ke kelurahan Wanggudu karena lokasinya bermasalah, setelah di Wanggudu kita pindahkan lagi ke Desa Walasolo kecamatan Asera pada tahun 2013 karena lokasi di Wanggudu tidak memungkinkan karena sempit.Hingga saat ini, SLB Wanggudu memiliki 100 Siswa dan 13 orang tenaga pendidik, terdiri dari dua orang PNS dan sebelas orang masih tenaga honorer,” jelasnya.

Jumlah Siswa 100 orang, yang terdiri anak penyandang cacat dan ketunaannya mulai dari Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita, Tuna Daksa, Tuna Laras dan Autis dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perekrutan anak yatim piatu untuk di tampung. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah sarana dan prasarana sekolah ini yang belum memadai, sehingga masih sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah. Seperti pembangunan RKB dan Pagar Sekolah yang hingga kini belum ada pagar.

“Sarana prasarana pendidikan di Sekolah ini masih sangat minim sehingga kami sangat mengaharapkan perhatian dari pemerintah pusat mengingat kebutuhan sarana prasarana ini sangat mendesak,”ungkap Saiful.

Sejak tahun 2010 – 2017 SLB Wanggudu ini telah meluluskan siswa SD dan SMP sekitar 30 orang Siswa-Siswi dan untuk tahun 2018 menurut Kepala Sekolah SLB Wanggudu Saiful, bahwa akan melaksanakan Ujian Nasional tingkat SMALB sebanyak dua orang.

Sejak 2013 lalu lokasi berdirinya SLB ini sudah di wakafkan dari Yayasan Pendidikan Cerdas Bangsa ke SLB/PK-LK Wanggudu, dengan luas 71,86 Meter persegi. Bangunan di mulai sejak tahun 2010-2014 dengan menggunakan anggaran Pribadi dan setelah tahun 2014 – 2017 baru mendapatkan bantuan dari Dirjen Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK)

Pertama anggaran dari APBN 2014 waktu itu masih Dirjen Pendidikan Luar Biasadi terima anggaran sebesar Rp.90 Juta untuk membangun satu unit RKB permanen.Tahun 2015 APBN melalui Dirjen PLB sebesar Rp.90 untuk pembangunan satu unit RKB, 2016 APBN PK-LK sebesar Rp.211.000.000,- untuk dua unit.

Untuk bantuan dari Provinsi Sultra dalam hal ini dinas Pendidikan Sultra memberikan untuk pembangunan satu unit RKB yang di kerja oleh pihak provinsi. Sekolah PK-LK di Konawe Utara baru satu, itupun belum semua permanen lima unit RKB permanen, semi permanen enam unit, untuk semi permanen di gunakan untuk tempat tinggal Siswa-Siswi yang tempat tinggalnya jauh.

Sekolah ini memiliki Siswa tingkat SD 58 orang, SMP 22 orang , SMA 20 orang. Sejak tahun 2012 sudah meluluskan siswa SD dan SMP sekitar 30 orang lebih dan untuk tingkat SMA tahun 2018 sebanyak dua orang akan mengikuti Ujian Nasional.

Faktor yang mempengaruhi siswa dan siswi tidak berminat di Sekolah PK-LK menurut Saiful Kepala Sekolah SLB Wanggudu adalah karena kurangnya perhatian dan kesadaran orang tua kepada anaknya khususnya bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

SLB Wanggudu, merupakan satu-satunya Sekolah yang melayani kaum Disabilitas di kabupaten Konawe Utara, sementara berdasarkan data dari Kepala Sekolah dan Guru SLB Wanggudu yang berhasil di himpun tim liputan www.sulawesiekspress.com masih terdapat 1500 orang kaum Disabilitas tersebar di beberapa desa dan kecamatan di kabupaten Konawe Utara yang belum tersentuh pendidikan.

Sebelum berdirinya SLB Wanggudu berdasarkan data dari Dinas Sosial jumlah penyandang Disabilitas di Konawe Utara sebanyak 2000 lebih penyandang disabilitas.Kini hal itu bisa teratasi dengan keberadaan SLB Wanggudu, sehingga sangat besar harapan dari pengelola dan guru serta orang tua siswa, masyarakat daerah ini agar pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Wanggudu ini.

(Andi Jumawi)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %