Foto : Ir.H.Muhardi Mustafa,MT Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.(Doc.Red)
Konut,Sultra-www.sulawesiekspress.com
Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Konawe Utara yakin tahun 2018 bidang perindustrian dan perdagangan di Konawe Utara akan meningkat dan bisa menggenjot laju perekonomian daerah itu,pasalnya sejumlah sektor pendukung kini giat di genjot dan di tingkatkan.
“Dinas Perindag dalam hal peran dan fungsinya di daerah terbagi atas dua bidang yaitu bidang perindustrian dan perdagangan, dalam kaitannya masalah perindustrian itu dibagi lagi menjadi dua yakni Industri kecil menengah dan industri skala besar,”kata Ir H Muhardi Mustafa,MT Kadis Perindag kabupaten Konawe Utara (Konut) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (2/2/18).
“Peningkatan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Konut pihak pemerintah kabupaten Konawe Utara telah melakukan sejumlah terobosan disegala bidang, dan khusus untuk Dinas Perindag saat ini sedang dibangun Industri skala besar berupa Industri pabrik Smelter (Pebgolahan Nickel-red) yang nantinya sebanyak dua line akan di fungsikan tahun 2018 ini, sehingga yang tadinya PAD Konut rendah karena hanya mendapatkan PAD dari bahan mentah Ore Nickel, namun setelah Pabrik Smelter ini berfungsi maka dengan sendirinya PAD Konut akan terdongkrak karena bahan mentah Nickel diolah di Konut kemudian di ekspor,”ungkap mantan Kadis Pertambangan dan Energi Konut.
Lanjut dia, selain itu, IUP tambang yang selama ini bahan mentahnya dibawa ke luar Konut nantinya bisa membawa dan menjual bahan mentahnya (Ore-red) di Smelter yang dibangun saat ini, sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan keuntungan PAD dari bahan mentah dan ekspor karena kita bagi hasil dari Royalti, yang tadinya royalti dari bahan mentah yang hanya sekian persen dengan nilai jualnya sedikit, sekarang bahan jadi yang persentasenya tinggi dan nilai jualnya tinggi berarti memang lonjakan yang luar biasa,ungkapnya.
IUP-IUP yang ada di Konut khususnya besar peluangnya untuk di suplay ke Pabrik Smelter di Tapuemea ini.Selain itu Smelter ini juga berbeda dengan smelter yang lain, karena pada umumnya smelter lain hanya menerima suplay Ore yang kadarnya 1,8 keatas, sehingga Ore kita yang kadarnya dibawah kadar 1,8 akan terbuang, sehingga sisi Konservasinya sangat merugikan daerah.Keberadaan smelter ini sangat mendukung karena mampu mengolah Ore kadar 1,4 – 1,5 bahkan kedepan dibawah 1,4 akan diolah juga karena pabrik ini tak memakai listrik besar dan tak memakai tungku seperti yang kita lihat di Market kemarin, jelasnya.
Selain keuntunga dari royalti berupa PAD pembangunan industri Smelter ini juga memberikan multy efect player (Tenaga Kerja) masyarakat Konut akan terserap sebagai tenaga kerja di Pabrik ini sehingga perekonomian masyarakat dan PAD akan meningkat.
Ditambahkannya, bahwa kita harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman berinvestasi di daerah kita karena jika tidak maka peluang investasi ini akan dapat diambil oleh kabupaten lain yang punya potensi nikel,kita tidak boleh lagi kecolongan sehingga jadi penonton dari dua daerah kabupaten tetangga kita yang sudah ada smelternya,harapnya.
Untuk di ketahui bersama Pabrik Smelter ini mulai di bangun pada tanggal 2 Januari 2018 bertepatan pada HUT 11 Tahun Konawe Utara,peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Konawe Utara, Ir.H.Ruksamin,ST.,.M.Si bersama Dirut PT.MBG Korea Selatan serta sejumlah pejabat tinggi di Sulawesi Tenggara bersama Dirjen Kementerian Pertambangan dan Energi, Pabrik ini berdiri di Desa Tapuemea, kecamatan Molawe dan untuk tahun 2018 akan beroperasi sebanyak dua line dengan kapasitas 15 ribu ton per line, jelas Kadis Perindag Konut.
Selain Industri skala besar di Konut juga sudah dibangun Industri menengah dan industri rumahan, di Kelurahan Tinobu Kecamatan Lasolo, disana bisa kita dapatkan dan temui sejumlah kerajinan ibu rumah tangga. Bahan baku Ikan dibuat kripik dan lainnya, sehingga di harapkan kedepan jika smelter di Konut berfungsi maka Industri Rumahan ini dengan sendirinya akan diburu oleh para karyawan dan pihak perusahaan untuk mendapatkan produk tersebut sebagai bahan komsumsinya.Semua ini adalah suatu cara pemerintahan H.Ruksamin – Raup untuk menjadikan Konawe Utara Sejahtera dan Beradab dengan akronim (KONASARA). Dengan harapan bisa menjadikan semua desa dan lapisan masyarakat sejahtera minimal setara dengan desa lainnya, jangan ada ketertinggalan, jika semua itu bisa terwujud maka masyarakat Konawe Utara tentunya akan lebih sejahtera lagi,ujarnya.
“Kita bersyukur dan berterima kasih kepada pimpinan kita (Bupati-red) yang cepat sekali dalam merespon sesuatu yang sifatnya dapat mendongkrak dan mendorong pertumbuhan Investasi di bidang perdagangan dengan tetap mengedepankan sifat kehati-hatian dalam menerima investasi tersebut,”ucap H Muhardi menutup wawancaranya.
Redaksi Andi Jumawi