0
0
KONUT,SULTRA-WWW.SULAWESIEKSPRESS.COM
Kabupaten Konawe Utara (Konut) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki banyak destinasi wisata yang tersebar di daerah kabupaten Konut ini,”kata Yade Rianto Kadis Pariwisata Konut, Rabu (7/2/18).
Menurutnya, untuk melaksnakan daripada pariwisata itu tentunya yang pertama harus dilakukan adalah regulasinya dan Alhamdulillah beberapa tahun terakhir ini kita telah menerbitkan tiga regulasi yaitu yang pertama adalah Perda tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPARDA) yang kedua Perda tentang Pengembangan,Pengelolaan dam Pelayanan Pariwisata di Konut, ketiga Perda tentang Retribusi masuk kawasan pariwisata,ucapnya.
Lanjut dia, dari ketiga perda tersebut sudah diatur didalamnya, salah satunya bahwa untuk pengembangan destinasi Pariwisata di kabupaten Konawe Utara dibagi dalam enam claster yang disebut dengan Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) yaitu KPP Taipa, KPP Labengki, KPP Wawolesea,KPP Asera, KPP Linomoiyo dan KPP Wiwirano,ungkapnya.
Masing-masing KPP ini menurutnya memiliki tema, seperti di Taipa pengembangannya adalah Pantai, di Labengki alam bawa laut, di Wawolesea adalah pengembangan wisata air panasnya,jelas Yade Rianto.
Lanjut dia, dari enam KPP ini ada hal yang di prioritaskan yaitu tiga, Labengki, Taipa dan Wawolesea yang kita namakan segit tiga berlian. Kenapa dinamakan segi tiga berlian, karena penempatannya ini berada pada bentuk segi tiga kemudian KPP ini memiliki masa depan yang cerah bagaikan berlian,terangnya.
Kenapa tiga ini kita prioritaskan karena saat sekarang ini sudah banyak Traveler atau usaha perjalanan wisata yang menjual paket, tapi saya lihat yang ada hanya yang di Labengki,ujar Yade Rianto.
Supaya ini ada kebagian di Taipa dan Wawolesea maka kita programkan bahwa semua wisatawan yang akan berkunjung ke Konut wajib hukumnya untuk singgah di Wawolesea dan Taipa dan Labengki baru ke daerah lainnya,harapnya.
Nanti pengusaha Traveler yang mengatur semuanya dan upaya yang kita lakukan untuk promosi Pariwisata di Konut itu sudah kita lakukan di Media, Cetak dan Elektronik maupun mengikuti sebuah pameran di dalam dan luar negeri,terangnya.
Untuk peningkatan Wisatawan di Konawe Utara sejak kepemimpinan H Ruksamin sebagai Bupati dan Yade Rianto sebagai Kadis Pariwisata telah banyak menunjukkan peningkatan wisata, untuk wisatawan Mancanegara berdasarkan data dari Dinas Pariwisata di tahun 2016 itu mencapai 50 orang perbulan khusus di Labengki, untuk wisatawan Nusantara diluar Sultra itu mencapai 250 orang perbulan, sedangkan untuk lokal Sultra mencapai puluhan ribu perbulan, namun itu bukan menjadi ukuran kami, yang kami ukur adalah sejauh mana bisa kita tingkatkan kunjungan para wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara bisa berkunjung,ungkapnya.
Terkait peningkatan Pariwisata di Konawe Utara, Pulau Labengki di genjot dan desa Labengki di jadikan sebagai Desa Wisata, Bupati Konut sudah memprogramkan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) agar akses, sarana dan prasarana di Labengki dan Konawe Utara pada umumnya bisa terpenuhi, seperti adanya rencana pembangunan Bandara di Konut, dan kesiapan perahu maupun sarana lainnya untuk mencapai Pulau Labengki nantinya.
Untuk PAD, di tahun 2018, dalam Perda sudah di atur, setiap orang yang masuk Rp.3.000,-untuk wisatawan lokal dan untuk Wisatawan Nusantara dan Mancanegara itu biaya masuk kawasan wisata itu biayanya Rp.100.000,- perorang.Dan untuk Pulau Labengki, Bupati sudah memprogramkan agar rumah warga bisa dijadikan sebagai tempat peristirahatan wisatawan (Home Stay) sehingga akan memberikan efek Ekonomi kepada masyarakat setempat, selain itu Sapta Pesona harus di jaga agar kedepan para Wisatawan yang datang membawa kenangan dan kesan baik yang tadinya sendiri bisa mengajak temannya untuk datang lagi dan seterusnya, ketika kita bisa menjaga keamanan, ketertiban, keindahan, keramahan, kebersihan dan kesehatan lingkungan wisata kita,harap Yade Rianto,S.Ip Kadis Pariwisata Konawe Utara.
Redaksi (Andi Jumawi)
