Inilah Kisah Bayi Kurang Gizi Kolaka Utara

0 0
Read Time:3 Minute, 42 Second

FOTO : BALITA KURANG GIZI DI KOLAKA UTARA.

Lasusua (Kolut), Sultra-www.sulawesiekspress.com

Kejadian tragis menimpa bayi 32 hari dari keluarga kurang mampu di Desa Nimbuneha kecamatan Ngapa kabupaten Kolaka Utara (Kolut) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah daerah Kolaka Utara, khususnya Dinas Kesehatan, dimana daerah ini masih saja ditemukan warga kurang mampu yang menyebabkan anaknya yang masih Bayi 32 hari harus menderita penyakit”KURANG GIZI” kejadian ini tentunya menjadi pembelajaran buat Instansi tersebut.

Awak media Sulawesi Ekspress (Andi Momang) melakukan investigasi news dan menemui Mirnawati (Mimi) Bidan desa Nimbuneha untuk mengklarifikasi hal diatas dan melihat seperti apa tindakan yang dilakukan pihak terkait dalam hal ini,Rabu (18/4/18).

Dari hasil investigasi tersebut, Bidan Desa Nimbuneha, Mimi menjelaskan bahwa kejadian ini gizi buruk ini sebenarnya karena kelalaian dari orang tua si Bayi yang tak mau menyampaikan ke pihak Bidan ketika anaknya mengalami sakit dan gejala penyakit seperti ini.

“Ardiansya lahir  pada tanggal 16  Maret 2018, Jum’at sekitar pukul 05.00 wita dalam keadan sehat dan  normal dengan berat badan 3,5 kg anak dari Sukma ini sehat saja,”kata Mirnawati.

Menurutnya, keadaan kritis Ardiansya di ketahui pada hari Selasa (17/4/18) siang setelah ada kegiatan Posyandu dan pemberian gizi kepada Balita di Desa Nimbuneha karena sampai siang orang tua Ardiansya belum juga hadir dalam kegiatan tersebut.

“Saya tanya kepada warga kenapa ibu Sukma belum datang di Posyandu, seorang warga yang bernama  Naswa  memberikan informasi bahwa Ardiansya dalam keadaan sakit sudah empat hari,”kata Mimi sapaan akrab bidan Mirnawati.

Lanjut dia, ketika itu juga saya kembali bertanya, sakit apa Ardiansya karena beberapa hari lalu  saya masih sempat berkunjung ke rumahnya saat melakukan kegiatan pelayanan dari rumah-kerumah bahkan saya sempat berbincang-bincang sama ibunya saat  singgah di rumah bahkan sewaktu saya mau mengunjungi rumah warga lainya,ungkap Mimi.

Selain itu Mimi juga mengakui jika dirinya sempat berpesan kepada Sukma Ibu Bayi kurang Gizi.”Saya masih sempat  pesan kepada ibu Sukma kalau anaknya sakit atau demam biar jam berapa pun telepon saya agar cepat bisa mendapatkan perawatan,”ujarnya.

Keterangan dari Nasma kepada saya lanjut Mimi, bahwa  Ardiansya buang air besar bercampur darah, sehingga saya saat itu juga saya bersama Bhabinkamtikmas Desa Nimbuneha pak Aminuddin lansung berangkat kerumah ibu Sukma untuk mengecek keadaan bayi tersebut,jelasnya.

Namun betapa kagetnya saya melihat kondisi anaknya yang mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis karena menurut keterangan ibu Sukma kalau anaknya baru empat hari mengalami sakit tapi tinggal kulit sama tulang yang kelihatan setelah saya periksa ternyata anak ini mengalami gizi buruk,beber Mimi.

Masih kata Mimi, menceritakan upaya yang dilakukannya,”Saya pun menganjurkan agar Ardiasnya segera di bawa ke Puskesmas Lapai untuk mendapatkan perawatan namun orang tuanya menolak karena alasan tidak punya biaya.Saya terus membujuk tapi ibu Sukma terus saja menolak dengan alasan yang sama bahkan pihaknya tidak bersedia membawa anaknya karena tidak punya uang untuk biaya anaknya di Puskesmas,urai Mimi.

Setelah itu, lanjut Mimi, Pak Aminuddin Bhabinkamtibmas Desa Nimbuneha segera menghubungi kepala Desa untuk membantu membujuk karena kondisi anaknya yang sudah sangat kritis sementara orang tuanya tidak bersedia anaknya di rujuk ke Puskesmas,kisahnya.

Hal senada di sampaikan oleh Bhabinkamtibmas Desa Nimbuneha Brigadir Aminuddin, bahwa saat dirinya menerima laporan dirinya labgsung bertindak.”Saat kami mendapatkan informasi saya beserta ibu Bidan Desa lansung berangkat menjemput Ardiansya di rumahnya namun orang tua Ardiansya menolak di karenakan tidak memiliki biaya untuk ke rumah sakit namun setelah saya berkordinasi dengan kepala Desa Nimbuneha Andi Amir Hamzah dan camat Ngapa ibu Sarnia,SH akhirnya bayi tersebut bisa di bawah turun ke Puskesmas,terang Aminuddin.

Meski demikian kondisi bayi sudah memburuk dan harus mendapatkan perawatan yang intensif sehingga pihak Puskesmas menyarankan agar bayi tersebut segera di rujuk kerumah sakit tanpa berpikir panjang lagi saya beserta kepala Desa dan camat Ngapa  lansung berangkat ke rumah sakit Djafar Harun Lasusua,urainya.

Dan kini adik bayi Ardiansya sudah mendapat perawatan tiga hari di rumah sakit Djafar Harun Lasusua bahkan keadaanya sudah mulai membaik dan untuk biaya rumah sakit keseluruhanya di tanggung oleh pemerintah Desa Nimbuneha,terangnya.

Meski demikian, namun pihak Dinas Kesehatan Kolaka Utara tentunya harus memberikan pelayanan dan antisipasi lebih baik lagi kepada masyarakat di daerah ini, karena mengingat tak semua masyarakat paham apa itu Gizi Buruk dan bagaimana penanganannya, selain itu pihak BPJS semestinya juga berperan aktif dalam mensosialisasikan pelayanan gratis kesehatan karena sudah menjadi kewajibannya dalam penanganan kesehatan keluarga yang kurang mampu.

Laporan Andi Momang

Editor/Publizher/Redaksi

Andi Jumawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %