0
0
Foto : Suasana Lebaran Ketupat di Asta Tinggi di Perbukitan Desa Kebun Agung Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.(Doc.Moh.Ziad).
Sumenep,(Jawa Timur)
Laporan : Moh.Ziad Ka.Perwakilan Jawa Timur
www.sulawesiekspress.com
Jum’at (22/6/18)
Pemakaman para Raja atau yang biasa dikenal dengan Asta Tinggi yang terletak di perbukitan Desa Kebun Agung, Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur tak pernah sepi dari pengunjung.
Terlebih di musim Lebaran, setiap harinya pengunjung atau peziarah yang datang jumlahnya lebih dari seribu orang,kebayakan masih di dominasi oleh warga dari luar Kabupaten Sumenep di Jawa Timur.
Asta Tinggi ini merupakan Destinasi andalan wisata religi Kabupaten di kabupaten Sumenep, Selain memanjatkan do’a pengunjung yang datang juga dikenalkan langsung dengan sejarah tempoe dulu tentang Kabupaten Sumenep.
Bila berbicara masalah Makam Asta Tinggi ini tidak lepas dari perjuangan penguasa tempoe doeloe yakni Sultan Abdurrahman, Bindara Saod beserta para keluarga raja, Sentana dan Punggawa sejak abad XVI.
Asta tinggi sendiri bukan hanya sebuah komplek makam kerajaan tetapi juga sebuah simbol kejayaan Kabupaten Sumenep masa lampau dan lebih dari itu Asta tinggi merupakan potret cinta rasa akan seni yang tinggi dari masyarakat.
Untuk bangunannya sendiri memiliki aneka corak yang berbeda yakni corak Jawa, Cina Eropa dan Arab.
Salah seorang pengunjung asal Kabupaten Situbondo Moh. Ridwan mengatakan, Asta Tinggi Kabupaten Sumenep merupakan paket perjalanan wisata religi, sehingga berziarah ke makam Raja Sumenep merupakan sebuah kewajiban.
“Kami rombongan tour Wali Lima dan Asta Tinggi ini termasuk salah satunya yang harus dikunjungi,”ucapnya, Jumat (22/06/2018).
Menurutnya,Asta tinggi sangat bagus, setelah melihat langsung kondisinya jadi banyak tahu tentang asal usul dan sejarah tempoe doeloe di Sumenep.
“Setelah datang langsung kami bisa melihat pemakaman Pangeran Jimat da Arya Wiraraja,”paparnya dengan nada takjub.
Sementara, salah seorang juru kunci Asta tinggi menyatakan, setiap hari peziarah yang datang selalu ramai, dan di masa Lebaran semakin ramai dari biasanya.
Editor : Doni Irawan
Publizher : Andi Jumawi
