Video BANJIR SOPPENGMVI_9834
Batu-Batu,Soppeng (Sulsel)
Minggu 1 Juli 2018
www.sulawesiekspress.com
Hasil Investigasi dan pantauan langsung di lapangan oleg Tim Media Online www.sulawesiekspress.com di Kelurahan Limpo Majang ada empat Lingkungan yang cukup parah terkena dampak banjir yakni Lingkungan Salo Mate,Lingkungan Lajarella,Lingkungan Bola Mallempongnge dan Lingkungan Toddang Salo. Yang kini sudah tergenang banjir dua bulan lebih khususnya di Lingkungan Salo Mate dan Bola Mallempongnge.

“Ketinggian air saat ini sudah mencapai 3-5 meter di Salo Mate sini, karena rumah saya sudah tenggelam dan sisa atapnya yang tidak tenggelam,”kata Basri warga Salo Mate.
Menurutnya, saat sekarang ini dia bersama keluarganya menginap di rumah keluarganya yang masih bisa di tempati karena belum semua tergenang air akan tetapi jika banjir terus bertambah maka akan semakin susah dan bisa saja mereka harus mengungsi lagi,ungkapnya.
Namun sayangnya menurutnya sampai saat ini bantuan dari pemerintah belum ia terima, entah apa penyebabnya, apa pemerintah lupa atau belum tahu keadaan mereka, sungguh sangat di sayangkan jika sampai hal tersebut terjadi.
Selain warga yang mengungsi juga puluhan ekor sapi bahkan bisa mencapai ratusan yang harus di bawa ketempat yang lebih tinggi akibat banjir ini.Sehingga penderitaan warga bertambah selain rumah juga tanaman dan ternaknya ikut terkena dampak banjir tersebut.
Keterangan dari Kepala Kelurahan Limpo Majang kecamatan Marioriawa,Asidin mengatakan, banjir ini menenggelamkan puluhan hektar tanaman Padi Warganya selain itu rumah yang terendam mencapai 100 unit lebih, sehingga Jumlah KK yang jadi Korban banjir mencapai 150 KK, ucap Asidin saat di temui di kediamannya,Sabtu.
Hasil pantauan awak media di lapangan nampak ratusan rumah warga di empat lingkungan kelurahan Limpo Majang ini terendam banjir dan warga khususnya di Bola Mallempongnge sudah mengungsi karena rumah mereka hampir 100 persen tenggelam akibat banjir.
Sementara di lingkungan Salo Mate sekitar 50 persen Warga mengungsi, Toddang SaloE juga demikian hampir semua mengungsi dan terakhir di lingkungan Lajarella sementara bersiaga jangan sampai ada hujan lagi maka akan menambah tinggi banjirnya dan bisa merendam rumah mereka juga.
Keterangan lain yang berhasil di dapatkan awak media ini (www.sulawesiekspress.com) untuk saat ini warga sangat berharap dari pemerintah bantuan berupa air bersih dan bahan makanan seperti beras.Mengingat selain banjir melanda warga juga sudah lama tak memiliki penghasilan lebih karena penghasilan nelayan di danau Tempe sudah banyak mengalami penurunan akibat adanya pengerukan danau, adanya pelaku kejahatan menangkap ikan dengan cara di strom,kurangnya habitat ikan air tawar seperti Bungka (Rumput/Pelindung buatan) adanya Bendungan di daerah Kabupaten Wajo yang pintu pembuangannya terkadang tidak dibuka sehingga mau tidak mau banjir atau luapan air Danau Tempe akan meluas dan membanjiri daerah Batu-Batu Marioriawa kabupaten Soppeng.
Untuk diketahui bahwa Kepala Kelurahan Limpo Majang mengakui jika dirinya sudah mendapatkan bantuan dari BPBD Soppeng berupa 30 dos Indomie dan Air Mineral. Namun belum dibagikan karena dianggap belum cukup untuk dibagi ke warga yang terkena dampak banjir ini.Sehingga dia menyimpannya sambil berharap ada tambahan dari pihak lain maupun pemerintah baru di bagikan.
Selain hal di atas warga juga berharap cemas bahwa rumah mereka bisa rusak karena banjir dan alat penerangan sangat minim karena sejumlah kabel listrik di takutkan terjadi Koslet sehingga warga memilih mematikannya.
Lebih menyedihkan lagi, sejumlah warga harua tidur di perahu sekitar sebulan lebih akibat banjir ini karena rumahnya sudah tenggelam salag satu contohnya Ijume dan Lamenca pasangan suami isteri ini sudah sebulan lebih tidur di perahu akibat banjir ini.
ANDI JUMAWI
Editor/Publizher/Redaksi