Foto : Hasil Pengrajin Masyarakat Desa Sawo.
TULUNGAGUNG – WWW.SULAWESIEKSPRESS.COM
Minggu 5 Agustus 2018
Arianto/Iqbal Faruqi
Desa Sawo kecamatan Campur Darat kabupaten Tulungagung provinsi Jawa Timur mempunyai potensi yang cukup baik dan menjanjikan kedepan. Dimana daerah ini memiliki Destinasi Pariwisata Telaga Buret dan Gunung Pegat.
Dari segi pertanian seperti beras dan jagung serta potensi alamnya berupa batu-batuan yang dapat di jadikan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat di daerah tersebut.
Daerah ini memiliki bermacam-macam jenis bebatuan seperti batu onyx, marmer. Melihat potensi alam ini masyarakat setempat berupaya mengembangkan kerajinan dari batu-batuan seperti prasasti untuk intansi pemerintah, westafel, anyaman batuan untuk bangunan rumah. Dari limbah pembuatan prasasti dan westafel oleh masyarakat dijadikan sebagai bubuk kapur untuk campuran semen bangunan.
Mahasiswa KKN 71 Universitas Muhammadiyah Malang bersama Ganjar Adhywirawan Sutarjo,S.Pi,.MP sebagai penanggung dan Dosen berupaya untuk mengembangkan potensi kerajinan batu-batuan di karenakan dalam hal pasar para pengrajin sangat minim.
Salah satu contohnya Mustaji, pengrajin prasasti untuk intansi pemerintah telah melakukan usahanya selama 25 tahun, mengatakan,prospek kedepanya sangat baik dimana desa Sawo sendiri memiliki potensi batu alam yang banyak,ucapnya.
“Dalam menjual kerajinan masih belum mempunyai pasar sendiri hanya berbatas kenalan dari teman-teman kisaran harganya dimulai Rp. 50.000 keatas tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.”kata Mustaji.
Sementara Joko pengrajin anyaman batuan yang menggeluti selama 2 tahun usahanya, mengatakan, “berbekal pengalaman dalam dunia batu sehingga mengembangkan kreativitas ekonomi dalam mengolah limbah batu dimana untuk dinding bangunan agar telihat indah dalm bentuk anyaman akan tetapi kekurangan dalam memasarkannya karena belum memiliki pasar masih butuh perlkuasan pemasaran karena selama hanya di jual di kota Tulungagung,ungkapnya.
Lanjut dia,dalam menjual barang kerajinan bebatuan hanya jika ada pesanan warga sekitar dengan harga permeter Rp. 120.000,00, ucap Joko,ujarnya.
Melihat potensi yang sangat besar masyarakat desa Sawo Kecamatan Campur Darat Tulungagung ini,Mahasiswa KKN 71 Universitas Muhammadiyah Malang ingin membuka pasar untuk membuat para distributor kerajinan batu alam dalam meningkatkan perekonomian mandiri di masyarakat Desa Sawo Kecamatan Campur Darat Tulungagung.
Editor/Publizher/Redaksi
Andi Jumawi